Mediapublik.co KOTA BOGOR- Komisioner KPU Kota Bogor berinisial (DJ) diduga menerima uang dari istri dokter rayendra calon walikota bogor untuk memuluskan & memenangkan suaminya dalam kontestasi pilwalkot 2024 ini, warga kota bogor sekaligus ketua jaringan nasional mahasiswa indonesia (DPD JNMI) kota bogor ajid letno dalam wawancara dengan insan pers di kota bogor (23/11/2024)
“Menyikapi dugaan salah satu komisioner kpu kota bogor berinial DJ yang menerima uang dari istri salah satu cawalkot bogor yaitu dokter rayendra ini harus segera ditindaklanjuti oleh aparat penegak hukum, kami sudah mengirim laporan kepada gakumdu jawa barat, kejaksaan negeri kota bogor, DKPP, polda jawa barat dan instansi terkait lain” kata ajid letno
“pemilihan cawalkot dan cawawalkot bogor ini tinggal menghitung hari, kami mendesak APH untuk segera bertindak sehingga pilkada kota bogor bisa berjalan dengan jujur, bersih dan adil,” lanjut Ajid
Dilain tempat egi hendrawan / CEO presisinews juga menanggapi hal tersebut
“Tentunya kita sangat prihatin, kita tunggu saja pemeriksaan dan penyelidikan apabila benar adanya gratifikasi terhadap Komisioner KPU di kota bogor bisa dijerat UU No 20 tahun 2001 tentang Perubahan atas UU No 31 Tahun 1999 tentang Tindak Pidana Korupsi,” tegas Egi kepada wartawan
Berdasarkan pantauan wartawan Dikutip dari media sosial KPU Kota Bogor di instagram @kpu_kota_bogor, Dede Juhendi merupakan salah satu komisioner KPU Kota Bogor yang menjabat sebagai Ketua Divisi Hukum dan Pengawasan Kota Bogor dan istri Cawalkot bogor bernama Fitri Rayendra
(*/Deni Lukman)