Mediapublik.co,Pandeglang – Kabupaten Pandeglang memiliki sumber daya perikanan dan kelautan yang melimpah dengan panjang garis pantai terpanjang di Provinsi Banten kurang lebih mencapai 480 km. Guna mendukung pembangunan perikanan dan kelautan Pemerintah memberikan bantuan sarana dan prasarana perikanan dan kelautan untuk pelaku usaha perikanan di Kabupaten Pandeglang.
“Penerima bantuan Sapras ini harus berkembang, jangan sampai setelah menerima bantuan saprasnya tidak dikelola dengan baik, kami akan terus pantau perkembangannya,” hal demikian dikatakan Bupati Pandeglang Irna Narulita pada saat memberikan bantuan Sapras perikanan untuk pelaku usaha perikanan tahun 2023, di Pendopo Pandeglang, Kamis (28/12/2023).
Dikatakan Bupati Irna, bantuan ini merupakan wujud nyata pemerintah dalam mendorong interpreneur perikanan, yang menjadi inti dari maritim bisnis sebagai salah satu corbisnis dalam Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) Kabupaten Pandeglang.
“Mari kita bersama niatkan untuk terus mengembangkan perikanan di Pandeglang. Dengan sapras bantuan ini diharapkan bisa meningkat perikanan kita,” ungkapnya.
Sementara Kadis Perikanan Kabupaten Pandeglang Budi S Januardi mengatakan, jenis bantuan yang diberikan yaitu berupa bioflok, mesin pembuat pakan ikan, alat tangkap ikan, mobil berefrigerasi, peralatan pengolahan dan cest freezer.
“Jumlah penerima bantuan sebanyak 25 orang yang tergabung dalam koperasi, Kelompok Usaha Bersama (KUB) bidang perikanan, Kelompok Pembudidaya Ikan (Pokdakan), Kelompok Pengolah dan Pemasa (Poklasar),” kata Budi.
Kadis Perikanan menjelaskan, bantuan bioflok sebanyak 3 paket, mesin pembuat pakan ikan 1 paket, alat tangkap ikan sebanyak 16 paket, mobil berefrigerasi sebanyak 1 unit, peralatan pengolahan 3 paket, dan 2 unit chest freezer.
“Bantuan ini bersumber dari daerah, provinsi dan pusat, semuanya untuk meningkatkan produksi perikanan lokal serta menambah keberagaman hasil perikanan air tawar yang kita miliki,” ungkapnya.
Masih kata Budi, dengan mesin pakan ikan diberikan kepada pokdakan diharapkan bisa menjadi solusi untuk menekan biaya produksi, khususnya dalam penyediaan pakan murah dengan memanfaatkan beberapa bahan baku yang tersedia di sekitar wilayah sekitar.
“Sehingga nantinya usaha yang dijalankan oleh pembudidaya ikan semakin berkembang dan meningkatkan daya ungkit ekonomi,” ujarnya.
Terkait mobil berefrigerasi, Budi menjelaskan akan menjadi aset berharga dalam rantai retribusi hasil perikanan, sehingga dapat memastikan bahwa produk-produk berkualitas dari nelayan bisa sampai ke pasar luar Kabupaten Pandeglang dengan keamanan dan kebersihan yang terjaga kualitasnya.
“Tidak lagi kesulitan dalam pendistribusian, pemasaran, dan kualitasnya akan tetap segar, bersih dan terjaga,” pungkasnya. (Djael)