Mediapublik.co Jakarta – Wacana tentang TNI – Polri boleh atau bisa mengisi jabatan di level ASN sempat terucap oleh Kemenpan RB Ri belum lama ini. Hal itu, mengundang banyak kritik dari berbagai kalangan termasuk dari para kalangan Akademis.
Direktur Eksekutif ETOS Indonesiayang juga pengamat politik Iskandarsyah memberikan tanggapannya hal ini mengalami kemunduran. Kata Iskandar sapaan akrabnya pastinya jelas menghianati amanat reformasi 1998.
“Wacana yang menurut saya terlalu terburu-buru tanpa mempertimbangkan aspek dikemudian hari, di ASN itu kan banyak birokrat-birokrat karier yang tentunya juga punya potensi baik untuk memimpin institusinya,” Kata Iskandar saat dihubungi lewat telepon selulernya, Senin (18/3/2024)
Menurut Iskandar, Kalau ini dilakukan seperti era ORBA, kata Iskandad kan bukan TNI POLRI, tapi hanya TNI AD. Karena, kata Iskandar dulu masih berstatus ABRI, toh isinya semua TNI AD.
“Ini yang saya khawatirkan, mungkin kawan-kawan yang alami di era itu juga paham, posisi bupati, walikota, gubernur, dirjend-dirjend kementrian adalah TNI AD aktif bahkan ada yang baru pensiun, tidak ada anggota POLRI di era ORBA dulu yang menempati posisi strategis seperti gubernur, bupati, walikota atau dirjend-dirjend di kementrian,” tutur Iskandar.
Diiceritakan Iskandar, saat itu masih ABRI, dimana semua setara antara 3 matra TNI dan POLRI, hari ini?, POLRI sudah lepas dari 3 matra TNI itu. Jadi, menurut Iskandar ini sangat meragukan wacana Menpan RB soal itu.
“Jelas ini kemunduran bangsa kita, sudah benar sekarang dijalankan tanpa wacana Menpan RB tadi itu, Menpan RB belum lama ini juga pernah diisi oleh anggota POLRI. Tapi buat saya ya sah-sah aja karena hak preogratif Presiden di posisi itu,” ucap Iskandar.
Dikatakan Iskandar, jabatan-jabatan di level ASN itu memalukan, jabatan-jabatan itu sangat pas diisi oleh birokrat karier yang memang ada di institusi nya dan memulai karier dari level bawah. Menurut Iskandar, itu yang harus kita hargai dan apresiasi, TNI – POLRI tetap pada jobdesk nya sesuai Undang-undang yang menjaga kestabilan keamanan negara, tidak lompat kemana-mana.
“Yang saya khawatirkan ya yang tadi saya sampaikan, ini akan mengalami gejolak di internal yang dipimpin oleh TNI POLRI,
Yang lebih saya khawatirkan lagi adalah posisi ini bukan diisi oleh TNI – POLRI, tapi hanya untuk TNI dan hanya TNI AD, tandanya kita kembali ke ORBA era Soeharto nantinya,” Ujar Iskandar.
“Saya berharap wacana ini dibatalkan saja, tak elok dan tak ada manfaatnya juga buat rakyat.Hargai lah para ASN karier menuju puncak prestasi tertingginya dalam pekerjaan, ” tutup Iskandar. (Dede)