Daerah  

Air Tak Ngalir, Pembangunan Spam Diprotes Masyarakat, APH Diminta Segera Menyelidiki

Screenshot 20240919 191002 WhatsApp jpg

Lebak – Proyek Pembangunan Sitem Penyediaan Air Minum (Spam) diprotes warga. Pasalnya, proyek yang menghabiskan anggaran ratusan juta tersebut airnya tidak mengalir ke masyarakat dan terindikasi dikerjakan tidak sesuai dengan spesifikasi.

Pembangunan Spam tersebut terletak di
di Desa Ciberem, Kecamatan Cijaku, Kabupaten Lebak, Banten.

Pantauan awak media di lokasi, sungguh dirasa memprihatinkan. Padahal pemerintah menyediakan anggaran yang sangat pantastis itu untuk meringankan beban masyarakat khususnya yang membutuhkan air bersih untuk sekitar. Namun, lagi-lagi, pembangunan Spam itu diduga tidak dirasakan oleh masyarakat lantaran airnya tidak mengalir.

Warga yang enggan disebutkan namanya, ia menduga kuat bahawa proyek Spam tersebut tidak menghasilkan air akibat adanya kecerobohan dalam pemasangan pipa yang terindikasi asal-asalan karena terlihat tergeletak diluar tidak ditimbun dengan semestinya.

“Seharunya pipa spam itu ditimbun oleh tanah, sehingga air akan mudah keluar mengikuti ke seimbangan tinggi dan turunnya tanah tersebut,”kata warga yang mengaku kecewa karena tidak merasakan kebermanfaatan adanya Spam tersebut, Kamis 19 September 2024.

Masyarakat berharap pemerintah melakukan peneguran terhadap pihak ketiga yang mengerjakan proyek Spam tersebut. Sehingga, adanya bangunan Spam dapat dirasakan oleh masyarakat sesuai dengan visi dan misinya.

“Harapan kami selaku penerima manfaat agar pemerintah menegur secara serius kepada pihak yang membangun Spam tersebut. Mereka tentunya harus bertanggung jawab dan harus memperbaiki kembali jangan ditingalkan begitu saja, karena ini mengunakan uang negara bukan milik pribadi,”harapnya.

“Ingat pak, kami ini masyarakat kecil tidak ingin nama kami disalah gunakan oleh insial oknum PE. Percuma juga ada bangunan Spam tapi tak berguna dan tidak ada airnya, hampir semua disini yang mendapatkan kurang lebih 100 unit rata-rata tidak ada airnya,”katanya.

Sementara itu, Anggota Khusus Relawan Pembela Masyarakat (RPM) Derwin berharap agar pihak aparat penegak hukum baik Polres Lebak, Polda Banten dan Mabes Polri melakukan penyelidikan terhadap pembangunan Spam yang dikeluhkan masyarakat tersebut.

“Kami tentu sangat prihatin adanya keluhan masyarakat, apalagi ini soal air yang mana air itu adalah kebutuhan sehari-hari. Kami minta aparat penegak hukum segera turun kelapangan untuk melakukan penyelidikan. Dan kami akan mempersiapkan laporan secara resmi dan bila perlu kami akan aksi demo di depan Pemda Lebak,”tandasnya. (*A1/Imam)