Mediapublik.co SERANG – Badan Nasional Penanggulangan Terorisme (BNPT) menyatakan bahwa Desa Pelamunan di Kabupaten Serang, Provinsi Banten telah berhasil menjadi Desa Siap Siaga dalam menghadapi ancaman terorisme.
Desa Pelamunan merupakan Desa pertama se Indonesia yang ditetapkan sebagai Desa Siap Siaga. Desa ini dianggap sebagai contoh yang baik dalam upaya pencegahan dan penanggulangan terorisme di tingkat masyarakat.
Selain itu, mereka juga telah melibatkan berbagai pihak, termasuk aparat keamanan, tokoh masyarakat, dan pemuka agama dalam upaya menciptakan lingkungan yang aman dan terjaga.
Deputi Bidang Penindakan dan Pembinaan Kemampuan BNPT, Irjen Pol Ibnu Suhendra mengapresiasi upaya yang telah dilakukan oleh Desa Pelamunan dalam menjadikan dirinya sebagai Desa Siap Siaga.
“Pilot projeknya kita ambil desa pelamunan salah satu desa di Provinsi Banten, kemudian kita rencanakan juga Desa Siap Siaga itu di Sukabumi, kemudian di Poso, kemudian di NTB, kemudian Jawa Timur Mojokerto,” ujarnya di Universitas Faletehan, Kamis (20/7).
Dijadikannya Desa Pelamunan sebagai Desa Siap Siaga karena, di Desa tersebut pernah terjadi penyerangan terhadap Menko Polhukam Wiranto beberapa tahun yang lalu.
Hal itu, menjadikan cambuk bagi seluruh lapisan masyarakat untuk mendeteksi dini dan berupaya mandiri di desa kecil terlebih dahulu. agar hal tersebut tidak terulang kembali.
“Kita ketahui bersama bahwa di Banten beberapa tahun yang lalu pak menko polhukam kita mengalami serangan teror oleh pelaku teror kemungkinan di daerah lain juga terjadi adanya serangan boom,” katanya.
“Nah ini menjadi cambuk bagi kita seluruh lapisan masyarakat seluruh pejabat di wilayah untuk melakukan deteksi dini berupaya bisa mandiri di desa terkecil dulu untuk bisa peduli kepada warganya,” sambungnya.
Selain itu, Desa Pelamunan juga telah melibatkan pemuka agama dalam memberikan pemahaman yang benar tentang ajaran agama dan menekankan pentingnya toleransi serta saling menghormati antar umat beragama.
Hal ini bertujuan untuk mencegah radikalisme dan ekstremisme yang bisa menjadi pemicu terjadinya tindakan terorisme.
“Desa Pelamunan berhasil menjadi Desa Siap Siaga berkat kerja sama yang erat antara pemerintah daerah, aparat keamanan, tokoh masyarakat, dan masyarakat setempat,” ujarnya.
Pria lulusan Akpol tahun 1993 itu, juga mengatakan keberhasilan ini menjadi bukti bahwa pencegahan dan penanggulangan terorisme dapat dilakukan dengan melibatkan seluruh komponen masyarakat.
“Kita harus saling mendukung dan melibatkan semua elemen masyarakat,” tuturnya.
Menurutnya, semua lapisan masyarakat tidak boleh memberikan ruang untuk terorisme dan radikalisme.
“Kita tidak boleh memberi ruang terorisme dan radikalisme,” ujarnya.
“Demi generasi penerus kita,” sambungnya.
BNPT berharap bahwa keberhasilan Desa Pelamunan dapat menjadi inspirasi bagi desa-desa lain di seluruh Indonesia untuk mengadopsi konsep Desa Siap Siaga dalam upaya pencegahan dan penanggulangan terorisme.
“Desa pelamunan diharapkan dapat menjadi contoh bagi daerah lainnya, dalam tanggap terhadap pencegahan dan penanggulangan radikalisme,” ujarnya.
Dengan adanya Desa Siap Siaga, diharapkan masyarakat dapat hidup dalam lingkungan yang aman dan terhindar dari ancaman terorisme.
Sementara itu, Kepala Desa Pelamunan Nikmatullah mengatakan dengan adanya program desa siap siaga masyarakat Desa Pelamunan sangat antusias. Hal itu, dikarenakan Program Desa Siap Siaga memiliki banyak manfaat.
“Dengan adanya program, desa program dari BNPT yang terkait dengan desa siap siaga sangat antusias masyarakatnya dikarenakan manfaatnya sangat besar karena bagaimanapun desa siap siaga,” pungkasnya. (David)