Cerita Petugas: Melayani Tamu Allah di Tanah Suci Adalah Puncak Karier Petugas Kesehatan

516225
Keterangan foto; Petugas kesehatan asal indonesia saat berada di tanah suci arab saudi, (2023)

Mediapublik.co Makkah – Salah satu petugas rawat inap KKHI Madinah tahun 2023, Maulia Dewi mengatakan menjadi Petugas Penyelenggara Haji Indonesia (PPIH) bidang kesehatan dan bisa merawat jemaah haji adalah pencapaian karier tertingginya. Saat melayani tamu Allah di Arab Saudi inilah merupakan mental, kompetensi, dan semangat juang kita yang diuji.

“Saya sudah berkarier sebagai perawat selama 18 tahun, dan saat inilah pencapaian karier tertinggi saya dengan merawat tamu-tamu Allah SWT,” tuturnya,Saat cerita kepada awak media pada minggu (30/07/2023).

Mia berkesempatan menjadi PPIH bidang kesehatan yang bertugas di KKHI Madinah di tahun ini setelah melalui beberapa tahap seleksi. Sehari-hari ia bekerja sebagai perawat di RSUP Husein Palembang. Saat bertugas menjadi perawat di KKHI Madinah kali ini mengaku mendapatkan banyak sekali pengalaman yang menarik.

Salah satu yang menarik bahwa dapat bertemu dengan jemaah dari Sabang sampai Merauke dan saat berkomunikasi dengan jemaah haji yang dirawatnya, ia mendapati adanya hubungan pertemanan hingga persaudaraan yang sama.

“Bertugas di sini saya bisa bertemu dengan bermacam-macam jemaah yang berasal dari Sabang sampai Merauke. Menariknya saat berkomunikasi ternyata dia temannya teman saya dan ada juga yang masih ada hubungan famili dengan saya walaupun sebelumnya belum pernah bertemu,” jelasnya.

Walaupun bertugas merawat jemaah haji yang berasal dari seluruh penjuru Indonesia, kendala bahasa tidak terlalu menjadi permasalahan karena rekan-rekan petugas kesehatan di KKHI Madinah berasal dari berbagai daerah di Indonesia sehingga bisa membantu jika ada kendala komunikasi dengan jemaah.

“Saya bersyukur bertugas dengan rekan petugas kesehatan yang berasal dari berbagai daerah di Indonesia. Teman-teman sangat memudahkan untuk menghadapi kendala bahasa dalam perawatan jemaah haji sakit di KKHI,” ungkapnya.

Mia juga mengaku mendapatkan banyak pengalaman dan sering kali merasa iba saat merawat jemaah haji sakit Lansia. Ia beberapa kali menangani jemaah haji Lansia yang berusia sekitar 80 hingga 90 tahun yang menderita demensia.

“Selain itu yang menarik dan sering membuat saya merasa iba yaitu saat beberapa kali merawat jemaah haji Lansia dengan usia 80-90 tahun dan menderita demensia. Melihat kondisinya sering saya merasa sedih dan teringat orang tua sendiri,” tuturnya.

Selama bertugas kurang lebih 3 bulan di Arab Saudi komunikasi dengan keluarga di Tanah Air tetap lancar. Jauh dari keluarga bukan suatu kendala lagi baginya, karena teknologi saat ini sudah canggih sehingga bisa mendekatkan dirinya dengan keluarga.

(David/Red)