Demi Cita-Cita Perdamian Dunia Kapuspen TNI Support Terus Pembangunan Pesantren

IMG 20231103 WA0017
Keterangan foto; Pembangunan Pesantren Jatidiri Bangsa Indonesia Merajut Perdamaian Nusantara, Jumat (03/11/2023).

Mediapublik.co Kediri | Kapuspen TNI Laksamana Muda Julius Widjojono, C.H.R.M.P. terus memberikan dorongan agar Pembangunan Pesantren Jatidiri Bangsa Indonesia Merajut Perdamaian Nusantara yang dibangun di Situs Ndalem Pojok Persada Sukarno Ds. Pojok Kec. Wates Kab. Kediri segera terselesaikan.

Ketua Panitia Pembangunan Pesantren Jatidiri Bangsa Indonesia Merajut Perdamaian, Suhardono Progsus DPP Orshid mengatakan bulan ini Kapuspen TNI Laksamana Muda Julius Widjojono kembali memberikan support dengan mengirimkan dana untuk percepatan pembangunan.

“Kebetulan untuk kebutuhan genteng pesantren ini masih ada yang kurang, seolah Bapak Kapuspen ini tahu kemudian mengirimkan dana untuk kekurangan pembelian genteng. Pas kita butuh kok ya pas beliau transfer, bagi kami ini Berkat Rahmat Allah,” aku Suhardono, Jum’at (03/11/2023).

Suhardono mengaku sangat berterima kasih atas bantuan dari Kapuspen ini.

“Atas nama pantia kami bersyukur dan mengucapkan banyak terimakasih kepada Bapak Kapuspen TNI Laksamana Muda Julius Widjojono yang selalu memperhatikan dan memberikan semangat kepada kami. Semoga semua amal kita senantiasa bermanfaat dan mendapat limpahan Berkat Rahmat Allah,” tambah Pak Dono sapaan karib Suhardono.

Sudah menjadi komitmen dan disampaikan secara terbuka bahwa dalam pembangunan Pesantren Jati Diri Bangsa Indonesia ini panitia tidak akan membuat proposal atau mengajukan dana kepada fihak manapun, meski demikian panitia tidak akan menolak bagi siapun yang ingin membantu dengan ikhlas.

“Ini pesantren untuk merajut Nusantara menuju perdamaian dunia, dibangun dengan semangat cinta tanah air Indonesia yang tulus dan ikhlas. Ketua panitia sudah menyampaikan secara terbuka untuk tidak akan membuat proposal,” terang Kushartono Ketua Harian Situs Ndalem Pojok Persada Sukarno Kediri.

“Hanya dengan cinta dan keikhlasan pesantren jatidiri bangsa Indonesia ini akan menjadi penguat terciptanya perdamaian dunia. Jadi pembangunan pesantren sebenarnya sakral,” pungkas Kushartono. (*Red)