Daerah  

Diduga Terlibat Politik Praktis, Oknum Jaksa di Kejati Sulbar Harus Dicopot

IMG 20241106 WA0061 jpg

Mediapublik.co Sulawesi – Himpunan mahasiswa Islam (HMI) Cabang Manakarra Mamuju melakukan aksi demonstrasi di Kejaksaan Tinggi Sulawesi Barat. Aksi tersebut Terkait adanya Perbuatan istri oknum jaksa yang baru-baru ini viral di media sosial atas nama Andi Hardiana yang merupakan istri jaksa Amiruddin.

“Adanya oknum istri jaksa yang melakukan live di media sosial dengan memamerkan kekayaan dan menyebut” kalau dia adalah istri jaksa, ” Ketua Cab HMI Manakarra Mamuju, Ansar, Selasa (6/11/2024)

Menurut Ansar, ini sangat mencederai institut kejaksaan, sebagaiana yang selalu di sampaikan Oleh yang bapak Jaksa Agung ST Burhanuddin yang memberi peringatan kepada seluruh anggota Ikatan Adhyaksa Dharmakarini agar tidak ada istri jaksa yang menunjukkan gaya hidup mewah. Akan tetapi, kata Ansar, Andi Hardiana menyepelekan peringatan tersebut.

“Andi Hardiana juga kami menilai merusak tatanan demokrasi yang baik sebab dalam live nya mengatakan kalau politik itu saling menjatuhkan, ini sangat di sayangkan seorang istri jaksa berkata demikian, sebab ini akan menjadi pemicu komplik di masyarakat, ” Jelas Ansar.

Padahal, kata Ansar, himbauan pemerintah sangat jelas agar menjelang pilkada ini kita sama-sama menjaga kondusifitas daerah karena politik ini sensiti. Akan tetapi Andi Hardiana ini tidak memperdulikan hal demikian.

“Yang lebih parahnya saat live bergosif suaminya yang merupakan jaksa terlihat berada di dekat istrinya dengan duduk di kursi, namun dia tidak menegur istrinya, inikan sangat patal jaksa begitu, ” tegas Ansar.

Dijelaskan, Ansar, Kasus yang lain Andi Hardiana ini terlibat aktif dalam politik praktis, secara etik jaksa itu tidak di benarkan. Yang lebih parah bahwa ada Andi Hardiana memiliki Perusahaan yang bergerak di kontruksi yang bernama CV. Kembar Jaya.

“Inilah patut kami duga bahwa jaksa Amiruddin menggunakan kewenangannya untuk memperkaya diri melalui perusahaan istrinya, ” tutur Ansar.

Ansar menabahkan, bahwa pihaknya bersama HMI meminta kepada Kejaksaan Agung untuk agar Jaksa Amiruddin yang menjabat Asisten Intel Kejati Sulbar atau Eks Kasi Penkum Kejati Sulbar untuk di copot dari jabatan dan di berhentikan jadi jaksa. Sebab kata Ansar, dia dianggap tidak mampu menjaga nama baik jaksa.

“Kami meminta kepada kajati Sulbar untuk serius menangani kasus ini dan memberikan tembusan kepada kejagung agar Jaksa Amiruddin di copot dari jabatannya, selanjutnya meminta kepada Kejati Sulbar untuk mengaudit aliran dana yang masuk melalui Andi Hardiana sebagai istri jaksa Amiruddin sebab kami menduga bahwa harta yang di pamerkan bisa jadi hasil dari korupsi atau praktek” nepotisme lain yangelanggar hukum, ” tutup Ansar.