MediaPublik.co, Lebak – Viral di media sosial aksi seorang pria berinidial w membuat video seks dihadapan perempuan dengan tangan terikat dan mata tetutup di wilayah Warunggunung, Lebak mendapat perhatian serius dari Wakil Ketua Fraksi PPP – PSI DPRD Provinsi Banten, Musa Weliansyah. Dia mengutuk keras aksi seorang pria berinisial W yang terang-terangan mengeluarkan kemaluannya dihadapan perempuan.
“Saya meminta dengan tegas kepada aparat penegak hukum agar menangkap dan menjebloskan pelaku seorang pria berinisial W melakukan tindakan seksual yang menyimpang dengan mengeluarkan kemaluannya dihadapan perempuan yang tangannya diikat dan ditutup, “ kata wakil Ketua Fraksi PPP – PSI DPRD Provinsi Banten, Musa Weliansyah, Sabtu (21/9/2024).
Diitegaskan Musa, pihaknya akan pasang badan untuk mengawal kasus seksusal yang dilakukan oleh pria berinisial W terhadap perempuan agar pelaku segera dijebloskan dan dikerangkeng. Dikatakan Musa, dia akan melakukan pendampingan untuk korban.
“Saya secara pribadi dan DPRD siap untuk pasang badan dan mengawal kasus ini agar mempunyai keadilan terhadap korban. Dan pelaku harus segera dikerangkeng, ” ujar Musa dengan suara marah ke pelaku.
Di sisi lain, Musa juga akan mendorong pemerintah dan instansi terkait agar dapat memfasilitasi korban dalam upaya pengobatan serta bantuan kepada keluarga korban. Hal itu, untuk memulihkan korban ke depannya. Kata Musa, Penyuluhan dan sosialisasi kepada masyarakat juga perlu dilakukan pemerintah agar warga bisa mendeteksi dini di lingkungan masing-masing.
“Antisipasi dini dapat dilakukan dengan melibatkan semua elemen masyarakat, baik di tingkat daerah maupun pusat,” tegasnya.
Sekedar informasi, untuk pengakuan korba video pelecehan seksual yang diduga dilakukan oleh pria berinsial W warga Kecamatan Warunggunung, Kabupaten Lebak, pada Kamis 19 September 2024 malam. Informasinya, korban pelecehan seksual dia tidak mengetahui niat pelaku karena awalnya hanya dijanjikan untuk tugas kuliah dan untuk produk jualan. Pelaku juga kabarnya sudah sering melakukan kejadian tersebut dan banyak korbanya.
Editor : (Deni/red)