Mediapublik.co Pelabuhan Ratu-Panas dingin hubungan Amerikan dan China yang diprediksi sewaktu-waktu bisa meletus, nampaknya mendorong semangat warga besar thoriqoh Shiddiqiyyah bergotong royong mensukseskan membangun Pesantren Hayya Alash Sholaah di Pelabuhan Ratu yang diyakini akan menjadi salah satu benteng Negara Kesatuan Republik Indonesia bahkan diyakini pula Indonesia akan mampu menjadi pusat perdamaian dunia.
Rencananya pesantren yang dibangun secara gotong royong dengan biaya milyaran rupiah di Ds. Karangpapak Kec. Cisolok Kab. Pelabuhan Ratu ini akan diresmikan pada Minggu (15/10/2023) mendatang.
Ketua Dewan Pimpinan Pusat Organisasi Shiddiqiyyah mengatakan warga thoriqoh dengan penuh semangat secara mandiri mengumpulkan dana tanpa membuat proposal.
“Kami dididik oleh Mursyid Thoriqoh Shiddiqiyyah Bapak Kyai Muchtar Mu’thi untuk cinta tanah air Indonesia, dan beliau juga sering mengingatkan haqqul yakin insyaallah Indonesia akan menjadi imam perdamaian dunia. Makanya warga Shiddiqiyyah penuh semangat mengumpulkan dana hingga milyaran rupiah untuk pembangunan pesantren ini,” ujar Joko Herwanto, S.Sos. Ketua Umum Organisasi Shiddiqiyyah (ORSHID). Jum’at (12/10/2023).
Pesantren yang dibangun diatas lahan seluar 5 hektar ini diperkirakan telah menghabiskan dana sekitar 8 milyar.
“Pembangunan dengan peletakan batu pertama pesantren ini pada tahun 2019 secara ikhlas kita persembahkan pesantren ini untuk bangsa dan NKRI. Jika ditotal semuanya hampir 8 milyar rupiah,” ujar Joko Herwanto, S.Sos.
Mengutip keterangan dalam buku Cita-Cita Perjuangan buah karya Dr. Abu Hanifah ditegaskan bahwa ada tiga benteng negara. Pertama adalah kaum thoriqoh, kedua pesantren-pesantren dan ketiga adalah musholla-musholla yang mengajarkan cinta tanah air.
“Jadi kalau kita berharap pembagunan Pesantren Hayya Alash Sholaah Hayya Alal Falah ini akan turut membentengi NKRI sesuai dengan fakta sejarah sebagaimana disebutkan dalam buku Cita-Cita Perjuangan kami rasa sudah cocok,” terang Ir. Edi Setiawan, SE, M.Si. Ketua Bidang Kajian Kebangsaan PCTA Indonesia yang akan hadir dalam peresmian ini.
Dipilihnya lokasi di Pelabuhan Ratu menurut Ketua Panitia adalah simbol berlabuhnya kesuksesan.
“Dibangun di Pelabuhan Ratu, harapannya agar Indonesia bisa menjadi ratunya atau imamnya perdamiaan dunia,” tambah Ir. Haryo Sumantri Ketua Panitia Peresmian Pesantren Hayya Alash Sholaah Hayya Alal Falah.
Peresmian akan dilakukan oleh Mursyid Thoriqoh Shiddiqiyyah, Syekh Muchtarulloh al Mujtaba dan dihadiri beberapa pejabat militer dan ulama’.
“Kami mengundang Bapak Panglima TNI dan Bapak KH Said Aqil Siroj semoga beliau bisa hadir dalam peresmian Pesantren Hayya Alash Sholaah dan Masjid Hayya Alal Falah di Pelabuhan Ratu
. Undangan sudah beliau terima,” pungkas Ir. Haryo Sumantri. (David)