Mediapublik.id Jakarta – Debat calon presiden dan calon wakil presiden (capres-cawapres) dilaksanakan sebanyak lima kali. Debat perdana berlangsung pada Selasa (12/12/2023) malam lalu , dimulai pukul 19.00 WIB.
Tema yang diangkat dalam debat perdana capres 2024 adalah pemerintahan, hukum, hak asasi manusia, pemberantasan korupsi, penguatan demokrasi, peningkatan layanan publik, dan kerukunan warga.
Generasi Z atau anak-anak muda yang lahir antara 1996-2012 berharap, debat capres 2024 menjadi ajang saling adu gagasan, bukan gimik. Harapan ini disampaikan karena mereka merupakan pemilih potensial di dalam perhelatan pemilu 2024.
Gibran Fans Provinsi Banten , Herli Surbi menegaskan bahwa debat capres maupun cawapres harus berfokus pada esensi program, solusi nyata, dan visi jangka panjang, bukan sekadar gimik atau retorika. Seharusnya dalam perdebatan tidak boleh menyerang personal sepantasnya dengan memaparkan program terbaik pasangan calon.
“Kemudian dapat menjabarkan gagasan, jadi alur dari debat tersebut mengedepankan gagasan, perang gagasan, bukan gimik. Jadi yang lebih ditonjolkan menjabarkan visi-misi dan juga program dari tema debat,” ungkap Herli , Kamis (14/12/2023).
Hal senada juga diungkapkan Nani Maulana Gibran Fans Pandeglang . Ia berharap dari debat capres bisa melihat dan menilai setiap gagasan dari masing-masing pasangan capres-cawapres.
“Semoga capres-cawapres mampu memaparkan gagasannya secara detail sehingga bisa dipahami oleh kita semua. Untuk penyelenggara, saya harap mampu menjaga netralitas untuk menjawab isu-isu yang tersebar bahwa penyelenggara bersikap tidak netral dalam pemilu tahun ini,” ujarnya.
Kemudian ia menegaskan bahwa debat harus diisi oleh panelis-panelis yang merupakan tokoh akademis sekaligus pakar di bidangnya.
Ia berharap pertanyaan dari panelis dijawab oleh capres sesuai dengan pertanyaan yang diberikan.
“Jangan kemudian pertanyaan apa, jawabannya ke mana-mana dan tidak jelas,” ucapnya.