Lebak – Himpunan Mahasiswa Islam Majelis Penyelamat Organisasi (HMI-MPO) Lebak menyoroti kegiatan sosialisasi yang dilakukan oleh KPU Lebak pada tanggal 15 November 2024 dirasa kurang efisien dan kurang efektif.
Ketua Umum Himpunan Mahasiswa Islam Majelis Penyelamat Organisasi Cabang Lebak Tubagus Muhamad Tri Aprilyandi mempertanyakan efesiensi dan juga efektivitas penggunaan biaya untuk penyelenggaraan Pilkada Lebak yang bersumber dari APBD Lebak.
“Kalau untuk sosialisasi diawal-awal sah saja menghadirkan artis jika tujuannya menjadi daya tarik masyarakat agar hadir. Tapi kalau beberapa kali kegiatan sosialisasi harus mengundang Artis dengan biaya yang tidak sedikit ini kan jatuhnya menjadi penghamburan anggaran, sedangkan esensi penyampaian tentang sosialisasi pilkadanya tidak tersampaikan dengan utuh, apalagi kemarin kita lihat juga bahwa kehadiran masyarakat tidak antusias,” tegas Tubagus Muhamad Tri Aprilyandi pada awak media, Senin (18/11/2024).
Tubagus meragukan jika tingkat partisipasi kehadiran masyarakat dalam pencoblosan di tanggal 27 November 2024 nanti bisa mencapai lebih dari 90 persen, apalagi kegiatan-kegiatan sosialisasi yang dilakukan oleh KPU Lebak dinilai kurang efektif dan menyeluruh.
“Dalam konteks pilkada ini ada beberapa perbedaan yang seharusnya disampaikan kepada masyarakat, yang paling terasa adalah titik lokasi pencoblosan atau TPS, adanya pengurangan jumlah lokasi TPS sehingga menyebabkan radius ataupun jarak antara lokasi tempat tinggal masyarakat dengan TPS cukup jauh”ungkap.
Lanjut Tubagus mengatakan bahwa lebih efektif dan efesien jika sosialisasi itu dilakukan di masing-masing penyelenggara tingkat Desa, sehingga bisa tersampaikan kepada masyarakat s umum Kabupaten Lebak.
“Padahal sosialisasi mendekati hari H ini lebih efektif dan efisien ketika dilakukan oleh para penyelenggara ditingkat Desa, mereka yang menjadi PPS memiliki tanggung jawab moril untuk menyampaikan dan menyebarluaskan informasi-informasi terkait pelaksanaan Pilkada Serentak Tahun 2024 kepada elemen-elemen masyarakat didesa ataupun kelurahannya masing-masing, bukan terus menerus mengudang Artis ibu kota yang tentunya tidak sedikit biayanya,”tandasnya. (rifal/ Red)