TerasMedia.co,TANGERANG| Ketua DPRD Kabupaten Tangerang H.Kholid Ismail mengapresiasi kepada Pemerintah Kabupaten Tangerang dan Khusunya kepada Tim Percepatan Penurunan Stunting (TPPS) atas keberhasilan dalam menangani stunting di Kabupaten Tangerang. Pasalnya, angka stunting di Kabupaten Tangerang saat ini 2023 menurun mencapai 2,7%, angka itu melebihi target nasional menurun 14% yang ditargetkan di tahun 2024.
Menurutnya, menurunnya angka stunting di Kabupaten Tangerang akan berdampak terhadap Keluarga sehat secara jangka panjang akan menciptakan sumber daya manusia yang baik dan berkualitas.
“Meskipun demikian Pengawasan dari Dinas Kesehatan baik dari TPPS Kabupaten Tangerang untuk tidak berpuas diri. Dan teruslah melakukan pemetaan stunting guna mencapai 0%,”ujar Ketua DPRD Kabupaten Tangerang H.Kholid Ismail kepada wartawan Rabu (17/5).
Pihaknya terus mendorong kepada Pemerintah Kabupaten Tangerang agar capaian angka stunting mencapai 0 persen. Dengan demikian pada masa depan menumbuhkan kualitas sumber daya manusia yang sehat, handal, serta berkualitas.
“Menciptakan generasi yang berkualitas ialah berawal dari keluarga-keluarga yang sehat,”pungkasnya.
Diberitakan sebelumnya Pemerintah Kabupaten Tangerang melakukan Analisa Situasi Stunting yang berlangsung di Aula Pendopo Bupati Tangerang pada Senin, (15/5/23).
Pada kesempatan tersebut, Kepala DPPKB Kabupaten Tangerang dr.Hendra Tarmizi, MARS menjelaskan, sesuai amanat Peraturan Presiden no 72 Tahun 2021 tentang percepatan penurunan stunting. Saat ini Pemerintah Kabupaten Tangerang terus gencarkan melakukan upaya penurunan stunting melalui terobosan program-program yang ada, sementara pada tahun 2024 mentargetkan penurunan angka stunting 14%.
Menurutnya, melalui gerakan-gerakan yang integrasi dengan berbagai pihak terkait dalam melakukan peningkatan pelaksanaan intervensi gizi guna percepatan penurunan stunting. Maka saat ini angka stunting di Kabupaten Tangerang terus alami penurunan.
“Dalam hal ini TPPS terus menggenjot cakupan pelayanan dalam penurunan stunting. Baik cakupan layanan essensial maupun cakupan layanan supply,”ungkap dr Hendra Tarmizi saat dikonfirmasi Terasmedia.co pada Selasa (16/5/2023).
Hendra mengatakan dari data hasil bulan penimbangan balita pada bulan Agustus 2022 dan februari 2023, terdapat penurunan jumlah dan prevalensi balita stunting dari 9.016 (3,66%) menjadi 6.819 balita (3,01%).
“Angka stunting terus alami penurunan dari jumlah 8 ribu sebelumnya saat ini sudah mencapai 6 ribu artinya sudah mencapai 2,7%,”pungkasnya.