Mediapublik.co LAMPUNG TIMUR – Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) 2024 di Kabupaten Lampung Timur diprediksi bakal dimenangkan oleh kotak kosong apabila partai politik peserta pemilu memaksakan keinginannya mengusung pasangan calon tunggal.
“Partai politik harus peka dan mendengarkan tuntutan masyarakat Lampung Timur yang menolak kotak kosong. Jika paslon tunggal tetap dipaksakan, kotak kosong berpotensi memenangkan Pilkada di daerah ini karena rakyat tidak punya pilihan,” ungkap Kidung Tirto Suryo Kusumo, budayawan kelahiran Lampung Timur, Minggu (1/9/2024).
Menurut dia, kotak kosong bukan fenomena biasa dan patut dibanggakan dalam negara demokrasi. Selain mengebiri hak rakyat untuk memilih calon pemimpin, kotak kosong memiliki konsekuensi serius bagi daerah.
Sebab apabila hasil Pilkada memenangkan kotak kosong, maka daerah itu akan dipimpin oleh penjabat (pj) kepala daerah yang dapat berganti-ganti selama periode 2024-2029 sesuai dengan kebijakan pemerintah.
“Kemenangan paslon tunggal melawan kotak kosong ataupun sebaliknya bukanlah suatu kebanggaan, melainkan keprihatinan karena akan meredupkan demokrasi di daerah,” ujar Kidung Tirto.
Karena itu, dia menyarankan partai politik yang memenuhi syarat pencalonan Pilkada segera mengevaluasi ulang dukungannya kepada paslon tunggal untuk menghindari kotak kosong.
“Khusus di Lampung Timur, masyarakat mengharapkan PDI Perjuangan segera bersikap dan mengevaluasi dukungannya ke paslon tunggal. Saya yakin Ketua Umum PDIP Megawati Soekarnoputri mendengar suara warga dan kader di daerah ini,” kata Kidung Tirto.
Komisi Pemilihan Umum (KPU) menyebut terdapat 48 paslon tunggal melawan kotak kosong dalam Pilkada Serentak 2024. KPU pun memperpanjang masa pendaftaran Pilkada di daerah yang baru menerima satu paslon hingga 5 September 2024, termasuk Lampung Timur.
Kidung Tirto mengapresiasi keputusan KPU ini sebagai langkah strategis untuk mengurangi kemungkinan munculnya kotak kosong. Perpanjangan pendaftaran akan memberikan waktu bagi parpol untuk menyiapkan paslon serta mencari koalisi jika diperlukan.
Bahkan, parpol bisa mengalihkan dukungan terhadap calon jika hanya terdapat satu paslon di Pilkada. Ini sesuai dengan PKPU No. 10 Tahun 2024 Pasal 135 dan pedoman teknis No. 1229,
Sebagai informasi, Pilkada Lampung Timur berpotensi terjadi kotak kosong karena hanya ada satu paslon yang telah mendaftar di KPU Lampung Timur hingga hari terakhir pendaftaran 29 Agustus 2024.
Pasalnya, semua parpol atau gabungan parpol yang memenuhi ambang batas suara telah memberikan dukungan kepada Ella Siti Nuryamah-Azwar Hadi sebagai calon bupati dan wakil bupati.
Paslon ini memborong rekom dari sembilan parpol, yaitu PKB, PKS, PAN, Gerindra, Golkar, PPP, Partai Demokrat, dan PDIP.
Tidak hanya Kidung Tirto, sejumlah elemen masyarakat Bumei Tuwah Bepadan telah menggaungkan tuntutan mereka agar tidak terjadi kotak kosong. Mereka mendesak PDIP segera merekomendasikan paslon untuk Pilkada Lampung Timur.
“Hanya PDI yang bisa menghilangkan perlawanan kotak kosong, artinya PDIP harus memunculkan cabup dan cawabup. Kami berharap ibu Megawati mendengarkan teriakan kami,” kata Tomi, koordinator unjuk rasa di depan kantor DPC PDI-P Lampung Timur pada Selasa (27/8/2024).
Desakan juga datang dari tokoh agama, pimpinan pondok pesantren dan mursyid thoriqoh se-Lampung Timur. Melalui pernyataan tertulis, mereka mendesak PDIP melawan kotak kosong di Pilkada Lampung Timur.
“Kami menaruh harapan besar hanya kepada PDIP sebagai partai yang sampai saat ini mampu menjaga nilai-nilai demokrasi dan kegotongroyongan,” tulis pernyataan tertanggal 24 Agustus 2024 yang ditandatangani 41 kyai itu.
Mereka meminta DPP PDIP untuk melakukan perlawanan terhadap wacana kotak kosong dalam Pilkada di beberapa provinsi dan kabupaten/kota di Indonesia, terkhusus di Lampung dan utamanya di Lampung Timur.
Tidak ketinggalan, tokoh pemuda Sekampung Udik, Lampung Timur, Junaidi menyuarakan agar masyarakat memilih kotak kosong apabila calon bupati dan wakil bupati yang bertarung hanya satu.
“Kami akan kampanyekan pilih kotak kosong kalau hanya satu paslon yang maju. Untuk itu kami berharap PDIP bisa mengusung calon sendiri agar tidak ada wacana kotak kosong,” ujarnya.