Pesantren Jatidiri Bangsa Indonesia Merajut Perdamaian Nusantara

20230708 213616 1
Keterangan foto ; Kapuspen TNI Laksamana Muda Julius foto bersama Panitia Pelaksana Pembangunan Pesantren Jatidiri Bangsa Indonesia di Situs Bung Karno Kediri usai peletakan batu pertama, Sabtu (07/08/2023).

Mediapublik.co KEDIRI – “Pesantren Jatidiri Bangsa Indonesia Merajut Perdamaian Nusantara ini bukan pesantren keagamaan tapi pesantren kebangsaan. Disini akan fokus pada kesadaran berbangsa. Agar sadar kita ini berbangsa,” pesan tegas Kiai Moch. Mukhtar Mu’thi Mursyid Thoriqoh Shiddiqiyyah saat peletakan batu pertama pembangunan pesantren.

Perlu diketahui, berdekatan dengan situs Persada Bung Karno, Ndalem Pojok di lereng gunung Kelud pada 7 Juli telah dimulai pembangunan pesantren Jati Diri Bangsa Indonesia Merajut Nusantra (PJDBI). Tepatnya di desa Pojok Krapak,Kecamatan Wates, Kediri inilah dua ribuan orang dari berbagai lapisan gotong royong dan hadir dalam acara yang dihadiri pula oleh Kapuspen TNI, Laksama Muda Julius Widjojono, C.H.R.M.P. mewakili Panglima TNI dan sejumlah tokoh lintas agama dan komunitas.

Menariknya warga dari beragam profesi dan agama tidak hanya hadir menyaksikan prosesi peletakan batu pertama tapi juga ikut memberikan sumbangan spontan. Mulai tenaga, pikiran bahkan dana dan material dicurahkan sejak dua minggu sebelumnya dari berbagai daerah. Bahkan sumbangan spontanitas yang digalang oleh panitia dalam tempo 30 menit terkumpul hampir 50 juta rupiah.

“Atas Berkat Rahmat Allah Yang Maha Kuasa shodaqoh spontanitas diikuti semua yang hadir termasuk Pak Kyai Muchtar, pejabat pemerintah, Bapak Kapuspen TNI, Dandim, Kapolres, Bakesbanpol hingga kepala Desa Pojok. Alhamdulillah terkumpul 45 juta lebih kurang dari 30 menit,” kata Suhardono, SE Ketua Panitia Pembangunan Pesantren Jatidiri Bangsa.

Menurutnya gotong royong itu sungguh diluar dugaan padahal hanya dengan kardus keliling.

“Kita tidak tahu masing-masing orang menyumbang berapa. Semua sukarela, kami tidak memaksa. Ini diluar dugaan kami,” aku Suhardono.

Suhardono dalam sambutannya juga menyampaikan bahwa sesuai gambar desain, biaya pembangunan pesantren ini diperkirakan mencapai Rp 2 milyar dan pihaknya berjanji tidak akan membuat proposal.

“Pembangunan pesantren ini diperkirakan 2 rupiah milyar lebih dan kita ingin membangun Pesantren Jatidiri Bangsa ini dengan gotong royong dengan kesadaran cinta tanah air. Panitia sepakat tidak akan membuat proposal-proposal. Tapi siapapun kalau mau membantu dengan ikhkas kita terima,” tambah Kus Hartono Ketua Harian Situs Bung Karno mengutip sambutan Suhardono.

Menilik antusias masyarakat yang ingin menyaksikan peletakan baru pertama pembangunan Pesantren Jatidiri Bangsa Indonesia ini cukup besar, panitia menyiapkan tenda cukup luas.

“Untuk antisipasi kita siapkan kursi dan konsumsi 2000 buah, tumbeng 40 buah dan makanan prasmanan untuk para tokoh lintas agama dan pejabat. Jadi yang hadir mungkin lebih dari 2500 orang lah,” ujar Erni Ningtyas Kordinator konsumsi.

Sementara itu Kapuspen TNI Laksama Muda JuliusWidjojono sangat mendukung penuh pembangunan Pesantren Jatidiri Bangsa Indonesia.

“Saya sudah menghadap Bapak Panglima TNI dan beliau mendukung pembangunan Pesantren Jatidiri Bangsa. Acara ini amazing dan semesta alam mendukung. Tandanya Tuhan Memberkati kita semua,” ujar Laksama yang langsung disambut tepuk tangan meriah.

penggagas Pesantren Jatidiri Bangsa bersama Kapuspen TNI dan para tokoh lintas agama napak tilas ke rumah masa kecil Presiden Soekarno Situs Ndalem Pojok Persada Sukarno Kediri sekaligus ramah tamah.* (*)