Mediapublik.co Serang – Kepolisian Daerah (Polda) Banten kembali menggelar pelatihan simulasi pengamanan VIP/VVIP Protection Calon Presiden dan Wakil Presiden dalam menghadapi kontinjensi dan antisipasi gangguan Kamtibmas di wilayah hukum Polda Banten. Kegiatan bertempat di Lapangan KP3B Provinsi Banten pada Rabu (11/10/2023).
Pelatihan simulasi tersebut dilakukan guna mematangkan kesiapan personel jika suatu saat terjadi tindakan anarkis atau konflik sosial yang menimbulkan kerusuhan dalam rangka pengamanan pemilihan presiden (Pilpres) pada 2024 mendatang.
Kegiatan dihadiri Dansat Brimob Polda Banten Kombes Pol Dede Rojudin yang diwakili Wadansat Brimob Polda Banten AKBP Hadi Saepul Rahman beserta Pamen dan Pama Polda Banten serta diikuti sekitar 700 personel Polda Banten dengan melibatkan personel dari berbagai satuan kerja khususnya Satbrimob dan Ditsamapta.
Dalam kesempatannya Wadansat Brimob Polda Banten AKBP Hadi Saepul Rahman menyampaikan tujuan dari dilaksanakannya pelatihan tersebut.
“Hari ini kami kembali menggelar latihan simulasi pengaman VIP/VVIP Protection Calon Presiden serta Wakil Presiden menjelang Pemilu tahun 2024, tujuanya untuk memastikan para personel siap menghadapi tugas nyata saat kampanye di wilayah hukum Polda Banten,” ujar Hadi.
Hadi juga menegaskan bahwa tugas personel Polda Banten kedepan akan lebih berat terlebih saat memasuki tahapan-tahapan Pemilu 2024.
“Tugas personel Polda Banten kedepan pasti lebih berat, sehingga personel perlu dipersiapkan sejak dini melalui latihan-latihan rutin dan pembinaan fisik secara terus menerus,” tegas Hadi.
Dalam pelatihan ini menampilkan kondisi nyata dilapangan, dimana personel mungkin saja berhadapan langsung dengan situasi yang tidak kondusif seperti aksi masa yang mendorong petugas, melempar dengan batu dan benda keras lainnya, sehingga dalam pelatihan inilah mental personel perlu dipersiapkan.
Selanjutnya Hadi menerangkan pentingnya personel memahami bagaimana cara bertindak dalam setiap tahapan situasi yang ada, seperti pergeserannya dari situasi kuning menuju kondisi merah.
“Personel harus paham apa yang dimaksud situasi kuning dan bagaimana cara bertindak yang benar, serta apa yang seharusnya dilakukan personel pada peningkatan eskalasi hingga situasi merah yang di tandai dengan kondisi anarkis, personel dipastikan tidak ragu dalam bertindak jika latihan terus menerus dilakukan,” terang Hadi.
Terakhir Hadi menyampaikan pengecekan rutin terhadap peralatan dan kendaraan bermotor yang akan digunakan dalam tugas juga penting dalam pelaksanaan pengamanan VIP/VVIP Protection Calon Presiden dan Wakil Presiden.
“Untuk personel yang memegang kendali terhadap setiap kendaraan bermotor dan peralatan dinas, agar tidak lalai untuk selalu mengecek setiap komponen kendaraan dan peralatan dinas tersebut, sehingga dipastikan dapat berfungsi dengan baik saat digunakan,” tutup Hadi. (David)