Mediapublik.co Banjarmasin – Anggota DPR RI dari Komisi II Fraksi Gerindra, H. Difriadi, menjadi pembicara pada dialog publik. Dalam dialog tersebut bertajuk “Wawasan Nusantara dan Geopolitik: Kalsel Sudut Pandang Pemuda, Kalsel Sebagai Penyangga IKN”.
Kegiatan diadakan oleh Himpunan Mahasiswa Pemerintahan, FISIP Unlam di Ruang Lecture Theater Hall FISIP Unlam, Sabtu, (4/11/2023).
H. Difriadi dalam menyambut Ibu Kota Nusantara (IKN) meminta agar generasi muda Kalsel memperkuat ketahanan daerah. Salah satunya dengan menggemakan semangat ketahanan daerah dari perspektif budaya dengan ucapan salam.
Di hadapan peserta mahasiswa yang hadir, H. Difriadi mengucapkan salam khas Kalsel, yakni ucapan “Salam Banua”. Salam tersebut lalu dijawab peserta dengan ucapan “Ruhui Rahayu”.
IKN, menurut H. Difriadi, bisa mendatangkan banyak manfaat jika masyarakat Kalsel sebagai propinsi penyangga mempersiapkan diri dengan baik.
“IKN juga akan menjadi bencana jika masyarakat tidak siap,” ujar H. Difriadi yang diterima redaksi, Sabtu (4/11/2023).
H. Difriadi pun meminta agar Pemerintah Kalsel menaikkan standar pelayanan masyarakat yang saat ini menurutnya belum optimal. Mulai dari layanan pendidikan, kesehatan, infrastruktur, dan layanan publik lainnya.
H. Difriadi optimis IKN akan menciptakan banyak lapangan kerja karena ribuan triliunan dana akan digelontorkan untuk membangun mega proyek tersebut. Hal itu menurutnya akan berdampak pada terciptanya lapangan pekerjaan.
Lebih lanjut, menurutnya, untuk menyambut IKN, diperlukan persiapan yang berbasis pada kajian akademik. Menurutnya, Kalsel sebagai propinsi penyangga minimal harus punya rencana ke depan agar siap dan tidak ketinggalan pembangunan.
“Biar kadada duit mewujudkannya. Minimal rencananya punya,” ujar H. Difriadi disambut tepuk tangan hadirin.
H. Difriadi pun lalu menawarkan bantuan jutaan rupiah bagi mahasiswa yang mau melakukan kajian terkait kesiapan Kalsel menyambut IKN. Hasil kajian itu nantinya akan dapat menjadi bahan pertimbangan perencanaan persiapan pembangunan Kalsel sebagai propinsi penyangga IKN.
“Nggak mungkin orang memikirkan kita. Kita yang harus memikirkan diri kita sendiri. Kita sebagai masyarakat provinsi penyanggalah yang harus memikirkan bagaimana kesiapan kita menyambut IKN,” kata H. Difriadi.
Wakil Bupati Tanah Bumbu 2010-2015 itu mengingatkan agar masyarakat Kalsel seharusnya mempunyai etos kerja yang tinggi menyambut IKN. Sayangnya, hal tersebut belum tercipta di tengah masyarakat. H. Difriadi mencontohkan, saat ini urusan pangan berupa sayuran pun Kalsel masih harus menerima stok dari Pulau Jawa.
“Waluh haja datang dari (Pulau) Jawa. Kada kawakah kita batanam saurang gasan masyarakat di Kalsel?” ujarnya. (Indra)
Acara dibuka dan diberi sambutan oleh Dekan FISIP Unlam, Prof. Dr. H. Budi Suryadi, S. Sos., M. Si. Turut hadir sebagai pembicara Anggota DPRD Kalsel, H. M. Lutfi Saifuddin, S. H., dan Koordinator Prodi Ilmu Pemerintahan FISIP Unlam, Husein Abdurrahman, S. Sos., M. Si.(Dede)