Sebanyak 32 Bangunan Liar (Bangli) yang Berdiri di Saluran Air Dibongkar Oleh Satpol PP Kota Administrasi Jakarta Utara

Petugas Gabungan yang berjumlah 270 Petugas Pol PP Aparat
Keterangan foto : Petugas Gabungan yang berjumlah 270 Petugas Pol PP Aparat lakukan Pembongkaran Bangunan, (Senin, 9/9/2024)

MediaPublik.co, Jakarta | Petugas Gabungan yang berjumlah 270 Petugas Pol PP Aparat kepolisian Brimob TNI/Polri dan juga petugas P2TL PLN Cabang Bandengan Utara mengawal jalannya pembongkaran yang dilakukan oleh petugas PPSU, tidak lama kemudian datang juga alat berat mobil Beko dari Sudin tata air Jakarta Utara

Menurut salah satu warga Darmansyah Pembongkaran ini bukan progam Pemkot Jakarta Utara tapi diduga pembongkaran ini ada pesanan dari pihak perusahaan biskuit regal. Kenapa tidak adil ini dikarenakan kok hanya hunian kami yang dibongkar sedangkan lahan yang di pakai untuk parkiran motor pekerja pabrik biskuit regal kami tanyakan, itu kenapa tidak bongkar juga sedangkan mereka pihak perusahaan regal sama menempati lahan seperti kami apalagi lahan tersebut berani memasang kanopi penutup yang memakai lahan milik saluran air pembuangan limbah Got seperti hunian kami yang juga yang dibongkar milik Pemkot Utara

Kami meminta kepada pihak satpol PP kota administrasi jakarta Utara turut berlaku adil juga kepada kami, kalau memang lahan yang kami tempati tidak layak dan menggangu kenapa parkiran motor milik perusahaan biskuit regal tersebut tidak dibongkar ada apakah atau ada kekuatan hukum yang melindungi Parkiran dari pihak CP Jaya Abadi sehingga lahan parkiran motor yang berada di atas saluran got milik Pemkot tidak dibongkar kalau memang adil seharurnya itu juga harus di bongkar sama seperti mereka membongkar hunian kami. “ucapnya.

Ditempat yang sama Ibu Yuli mengatakan akan kemana kami tinggal setelah pembongkaran ini kami sudah tidak punya tempat tinggal lagi sedangkan kami warga disini tidak mendapatkan ganti rugi sepersenpun dari pihak Pemkot Jakarta Utara tolong bapak ibu Pejabat yang terhormat Manusiakanlah kami serta berilah kami uang Kerohiman yang pantas untuk kami bisa menyambung hidup keluarga kami atau tempatkanlah kami di Rumah Susun Milik Pemda DKJ

Karna untuk ngontrak rumah kami tidak ada biaya ataupun uangnya sama sekali. Untuk itu kami akan tetap tinggal di lokasi penggusuran ini sampai ada kebijakan buat kami dari pihak Pemkot Jakarta Utara karna mau kemana kami tinggal sedangkan anak kami bersekolah tidak jauh dari tempat kami tinggal dan untuk mengontrak tempat baru pun kami tidak ada dananya

Perlu diketahui juga saya mempunyai tiga orang anak yg masih kecil kecil yang masih membutuhkan biaya sekolah biaya,hidup kami sekeluarga tolong pikiran nasib Warga disini dan pikirkan warga yang terdapak penggusuran ini ucapnya kepada awak media.

(Deni/Red)