SMPN 1 Pandeglang Jadi Sekolah Penggerak, Guru Ikut Pelatihan Kembali

IMG 20230531 WA0051

Mediapublik.co – Kabupaten Pandeglang menjadi kabupaten yang terdapat sekolah penggerak terbanyak di provinsi Banten, salahsatunya adalah SMPN 1 Pandeglang. Hal tersebut di sampaikan oleh Rully Purnama kepala sekolah SMPN 1 Pandeglang.

” jadi perlu saya luruskan dulu ya biar nggak salah persepsi bahwa Penghargaan itu diberikan kepada pemerintah Kabupaten Pandeglang karena merupakan Kabupaten yang paling banyak sekolah penggeraknya. Nah sekolah penggerak di Kabupaten Pandeglang itu jumlahnya 84. Paling banyak se Provinsi Banten.” Ungkap Rully menjelaskan tentang pemberian penghargaan pada beberapa waktu lalu yang di terima oleh pemerintah daerah Pandeglang. pada 31 mei 2023, di ruang tamu SMPN 1 Pandeglang.

” Nah kami SMP Negeri satu Pandeglang adalah merupakan salah satu sekolah yang mengikuti program sekolah Penggerak. perlu kami sampaikan bahwa untuk menjadi sekolah penggerak itu bukan berdasarkan hasil penunjukkan ya. Baik ditunjuk dari dinas ataupun dari pemda ataupun dari apa namanya dari balai penjamin mutu pendidikan tapi merupakan hasil seleksi. Dan Yang diseleksi nya itu adalah kepala sekolah dan alhamdulillah kebetulan berkat sukur dari Allah, saya termasuk yang lolos di program sekolah penggerak angkatan 3 ini. ” Kata Ruly.

Untuk Kabupaten Pandeglang. Tahun 2023 ini yang lolos ada 2 sekolah yaitu SMP Negeri satu Pandeglang dan SMP negeri satu Bojong. Yang sudah mulai mengikuti kegiatan pelatihan pelatihan nya. Salah satu di antaranya adalah pelatihan pelatihan komite pembelajaran di mana diikuti oleh satu kepala sekolah, kemudian satu guru dan satu guru mata pelajaran.

” Pembelajaran ini berlangsung kurang lebih selama satu bulan. Dari bulan mei sampai dengan bulan juni itu dilakukan dengan cara online jadi ada yang namanya sinkronus. Istilah baru ya, sinkronis itu artinya pembelajarannya melalui proses daring. Melalui zoom unit itu biasanya dilakukan dari 1:00 siang supaya tidak mengganggu kegiatan belajar mengajar 1:00 siang sampai 4:00, kadang kadang sampai 6:00 magrib.” Ucapnya.

Rully pun mengatakan, Setelah itu ada penugasan asinkronus penugasan tapi berbasis daring jadi mengerjakan tugas tugasnya itu melalui sms learning manajemen system jadi ngisi online langsung. Tugasnya itu ada yang berupa video. Ada yang berupa power point. Nanti harus menunjukkan satu lembar kegiatan. Bahkan ia merasa seperti di prank dengan jadwal pengerjaan tugasnya.

” dan itu kalau di jadwalnya itu saya . Dalam pertemuan seperti di prank dengan asinkronus. Kenapa, karena di jadwalnya hanya ditulis 90 menit, tetapi ketika kami mengerjakan tugas itu 4 jam, jadi enggak beres beres karena sangat luar biasa. Bayangkan saja dalam satu pertemuan kadang kadang kita harus memahami satu sampai 3 buku. Jadi ada buku panduan operasional sekolah. Ada buku buku tentang profil pelajar Pancasila. Ada buku pembelajaran asesmen itu harus kita pelajari memang berat dan memerlukan Waktu, tenaga, biaya dan konsentrasi yang penuh untuk menjadi sekolah penggerak.” Kata Ruly. Seraya tertawa.

Namun demikian ia merasa bangga atas capaiannya. Yang diharapkan memberikan motivasi untuk sekolah yang lain.

” Alhamdulillah saya bangga bahwa SMPN satu ini bisa menjadi contoh buat sekolah lain bahwa kami pun tidak mau ketinggalan mau menjadi sekolah penggerak.”tuturnya.

Pada saat di tanyakan tentang pemahaman pelajar masa kini yang mana pemahaman terhadap Pancasila nya di katakan minim oleh Lanyalla Mattalitti ketua DPD RI. Rully pun mengatakan sudah sesuai dengan kurikulum sekarang yang akan menggalakkan tentang pemahaman Pancasila.

” Inilah barangkali yang berdasarkan hasil kajian para ahli, baik itu ahli di bidang pakar pendidikan, bidang kemasyarakatan, bidang politik, memang nilai-nilai Pancasila ini semakin menipis yang terutama di kalangan generasi muda. Makanya. Di dalam kurikulum yang baru ini namanya kurikulum merdeka. Ada yang namanya p 5 proyek penguatan profil pelajar Pancasila, yang isinya itu adalah membahas Pancasila, supaya Pancasila itu bukan hanya menjadi bahan hapalan siswa saja, tapi juga bisa menjadi pegangan hidup yang di aplikasikan dalam pelaksanaan sehari hari.” Ujarnya.