Lebak – Oknum Kepala desa Mekarjaya Udi tidak terima diberitakan lantaran diberitakan oleh sejumlah wartawan terkait dugaan proyek pembangunan rabat beton tapatnya di Kampung Cisereh Pasir Taplok, Desa Mekarjaya, Kecamatan Cimarga, Kabupaten Lebak, Banten diduga dikerjakan tidak sesuai Spesifikasi (Spek).
Herannya, dengan gagah oknum Kepala Desa Mekarjaya tersebut malah mengaku bahwa dirinya adalah anggota Ormas Laskar Merah Putih (LMP) terkesan untuk menakuti-nakuti wartawan agar tidak muncul pemberitaan.
Kades Mekarjaya Udi saat di konfirmasi yang kedua kalinya oleh awak media, perihal adanya perbaikan jalan rabat beton di Kampung Ciasereh Pasir Taplok, Desa Mekarjaya ketika dilakukan kroscek oleh wartawan diduga perbaikan tersebut dikerjakan secara asal-asalan atau asal jadi (Asjad). Pasalnya, jalan rabat beton tersebut hanya di tambal oleh adukan semen.
Dalam dalihnya, Kepala Desa Mekarjaya Udi mengatakan bahwa pembangunan saat ini semuanya tidak ada yang maksimal.
“Kang pembangunan sekarang semuanya tidak ada yang maksimal, itu kami membangun jalan rabat beton sudah maksimal. Saya juga berterima kasih banyak kepada teman-teman media yang sudah menegur kami,”dalihnya yang terkesan mengakui.
“Nanti saya kabarin, kita agenda pertemuan sama akang, nanti kita ketemuannya di kantor Sekertariat (Sekret) organisasi masyarakat Laskar Merah Putih (ormas LMP), saya pun masih termasuk anggota ormas LMP kang,” pungkas Kades Udi seperti diduga seolah-olah dirinya memiliki backing.
Tidak hanya itu, diduga ada beberapa pihak ketiga yang diduga ingin menjegal tugas Jurnalistik.
Pihak ketiga tersebut diduga suruhan Kades Udi untuk menyelesaikan soal masalah jalan rabat beton yang diduga dikerjakan tidak sesuai spek.
Selain itu, ada juga kepada kami (Wartawan-Red) beberapa orang yang tidak dikenal beberapa kali menelpon yang diduga juga orang suruhan oknum kades Mekarjaya untuk memberhentikan pembertiaan tersebut.
Hal itupun menjadi sorotan tajam dari Sekjen Forum Wartawan Solid (FWS ) Dani Saeputra. Selasa 1 Oktober 2023.
Meurutnya, dugaan intimidasi kepada wartawan yang diduga itu suruhan oknum Kepala Desa Mekarjaya patut di sikapi dengan serius dan harus dilaporkan secara bersama-sama kepada aparat penegak hukum, baik Kepolisian maupun Kejaksaan Negeri Lebak. Bahkan, bila perlu, kata dia, pihaknya dengan tim khusus akan mendatangi Inspektorat Lebak untuk dilakukan audit dan mendatangi Dinas DPMD untuk dilalukan disiplin atau pemecatan secara tidak hormat.
“Kami selaku jurnalis adah pengabdian tugas kamu untuk melakukan kontrol sosial khususnya di Kabupaten Lebak. Tapi kenapa, lagi-lagi kami diperlakukan seperti ini, di intimidasi, dijegal bahkan juga terkadang ada juga ancaman. Tentu, ini akan menghambat tugas kami, dan siapa yang dirugikan, tentunya masyarakat banyak. Karena, anggaran yang Kades Mekarjaya gunakan bukan anggaran pribadi, tapi anggaran negara catat itu dengan baik,”tegas Dani.
“Tentu kami tidak terima dengan adanya salah satu anggota saya yang tergabung di Forum Wartawan Solid (FWS) diduga di intimidasi oleh oknum Kades Mekarjaya, dan kami akan kordinasi dengan Ketua Umum kami FWS, serta jajaran timsus untuk menyikapi hal ini dengan serius,”ujarnya.
Sekjen Dani juga mengaku akan segera mempersiapkan Laporan polisi soal adanya dugaan intimidasi terhadap wartawan.
“Saya akan menempuh jalur hukum sesuai aturan yang berlaku. Karena apa yang kami beritakan soal proyek rambat beton yang diduga asal jadi dan diduga tak sesuai spek itu fakta, nyata dan saya sendiri dengan tim langsung meninjuau kelokasi. Dan parahnya, jalan tersebut baru saja Musyawarah Desa Serah Terima (MDST) akan tetapi sudah rusak parah,”tegas Dani.
“Terlihat nampak jelas hasil investigasi awak media di lokasi jalan itu sudah mengalami retak, badan coran pecah, kemudian jalan tersebut sudah pada ambrol dan mulai melepuh ketika kena amgin mengeluarkan debu,”tambah Dani Sekjen Forum Wartawan Solid (FWS).
“Maka dari itu saya pribadi yang akan melaporkan oknum Kepala Desa Mekarjaya. Dan jika terbukti oknum Kades diduga sudah melakukan intimidasi terhadap anggota yang tergabung di Forum Wartawan Solid (FWS), maka proses hukum harus tegak lurus, harus ditegakan sampai tidak ada lagi intimidasi bak preman yang ingin memghentikan tugas mulia jurnalis selaku kontrol sosial. Jika mereka mengerjakan dengan benar proyek tersebut tidak mungkin kami berasumsi dan tidak mungkin kami asal menulis, justru ini sebagai bentuk kecintaan dan kepedulian kami. Tapi kenapa kami selalu di intimidasi. Tentu kami tidak akan diam,”tandasnya.
Bahkan, lanjut Dani, pihaknya akan berkoordinasi dengan Ketua Umum Forum WartWan Solid untuk menurunkan Ratusan media Patner Indonesia untuk menyikapi ini.
“Saya barusan malam tadi telah berkordinasi dengan ketua umum kami,”katanya.
Lanjut Dani, Pesan saya kepada oknum Kades tersebut janganlah membuat kegaduhan dalam ucapan kades kepada wartawan sampai mengadu dombakan antara wartawan dengan organisasi, karena wartawan dengan LSM dan Ormas hampir sama fungsinya sebagai lembaga sosial kontrol. Jadi jangan pernah mengadu kesana kemari. jika kades merasa benar membangun jalan rabat beton sesuai spek ngapain harus menyuruh- nyuruh orang yang tak tau apa -apa di proyek tersebut diduga meneror wartawan.
“Siapa pun oknum yang berani membackingi oknum Kades tersebut akan saya Laporkan ke aparat penegak hukum baik di Polres maupun di Polda Banten, tambahnya Dani Sekjen FWS,”tegas Dani. (*FWS/ RfL)