Banten  

Usut! Mesin Pemanen Padi Combine Harvester Sulit Didapat Para Petani Mengeluh

IMG 20200606 204745

Mediapublik.co, Pandeglang – Petani di Desa Surianeun, Kecamatan Patia, Kabupaten Pandeglang, Provinsi Banten mengeluh tentang sulitnya mendapatkan alat Mesin Pemanen Padi Combine Harvester.

Kesulitan dalam mendapatkan Combine Harvester tersebut dikhawatirkan akan memperlambat proses pemanenan sehingga mengakibatkan gagal akibat serangan hama wereng.

Selain di Kecamatan Patia sama halnya seperti apa yang disampaikan oleh para petani di Kecamatan Sukaresmi dan juga Petani di Kecamatan Panimbang Kabupaten Pandeglang Provinsi Banten.

Supri, salah satu petani di Desa Surianeun mengatakan, hama wereng pada awalnya hanya menyerang lima rumpun tanaman padi. Namun dua hari kemudian, serangan hama wereng sudah mencapai 10 meter persegi. Pada Rabu (17/4/2024).

“Sejumlah tanaman padinya mengering dan dipastikan tak dapat dipanen, Hama wereng sudah beberapa Minggu, ini luasannya seperempat hektar. Ini jika dihitung hamparannya masih sedikit, kalau tidak diimbangi penyemprotan wabahnya semakin meluas,” ujar Supri saat ditemui di lokasi sawahnya di Desa Surianeun, Patia.

Menurutnya, bukan hanya di Desa Surianeun, hama wereng telah menyerang belasan hektar sawah warga di Kecamatan Sindangresmi. Para petani, lanjut Supri, sudah berupaya mengantisipasi hama dengan menyemprot insektisida secara mandiri, namun hama wereng telanjur menyerang tanaman warga dengan cepat.

“Untuk itu para petani sangat membutuhkan alat pemanen padi Combine Harvester, sehingga proses pemanenan dapat dilakukan dengan cepat, dan itu solusi terbaik saat ini,” ungkapnya.

Lebih lanjut dijelaskannya bahwa keluhan para petani khususnya di Wilayah Kecamatan Patia sulitnya mendapatkan Combine Harvester sehingga dapat menyebabkan gagal panen akibat serangan hama wereng.

“Para petani mengeluh karena dengan tidak adanya Combine proses pemanenan sangat lambat akibatnya serangan hama yang semakin hari semakin meluas menyebabkan beberapa hektare padi yang siap panen gagal,” imbuhnya.

Sementara petani Desa Weru Kecamatan Sukaresmi Nali mengaku sudah melakukan upaya untuk mendapatkan Combine Harvester akan tetapi alat mesin pertanian tersebut sulit didapat.

“Itu terkena wereng sudah satu Minggu lebih, kondisi padi siap untuk di panen, jika tidak menggunakan alat mesin Combine proses lambat untuk dilakukan kalau secara manual hawatir serangan hama semakin parah bisa gagal panen juga,” ucapnya.

Ia berharap Pemerintah Daerah Kabupaten Pandeglang khususnya Dinas Pertanian dan Ketahanan Pangan (DPKP) Pandeglang segera mengambil tindakan agar dapat membantu petani mendapatkan alat mesin pertanian Combine Harvester sehingga proses pemanenan cepat dilakukan untuk minimalisir gagal panen akibat dari serangan hama wereng.

“Kami sangat berharap, pemerintah segera membantu untuk menurunkan alat mesin pertanian Combine guna membantu para petani khususnya di Wilayah Kecamatan Patia dan umumnya se-Kabupaten Pandeglang yang terkena musibah akibat adanya serangan hama wereng, jika dibiarkan dan proses pemanenan dilakukan secara manual maka akan terjadi gagal panen yang meluas,” tuturnya. (Dj)