MediaPublik.co, CIREBON – Lapas Cirebon bersama Prodi Tasawuf dan Psikoterapi Universitas Muhammadiyah Cirebon menggelar Pelatihan Neuro Linguistik Programming di Aula dan Ruang Psikoterapi Lapas Cirebon. (30/12/23).
Kegiatan dihadiri oleh Kalapas Cirebon, Yan Rusmanto. Kaprodi Tasawuf dan Psikoterapi, Dr.Abdul Basit Attamimi. Dosen UMC, Dr.Subhan Djubaedi. Pejabat Struktural dan Jajaran, Serta Mahasiswa/i UMC dan Para Warga binaan.
Diawali sambutan dari Dr.Abdul Basit Attamimi yang menyampaikan terimakasih karena berkesempatan untuk menyelenggarakan Pelatihan Neuro Linguistik Programming di Lapas Cirebon ini. Beliau diharapkan seluruh mahasiswa dapat mengikuti pelatihan dengan baik dan membawa ilmu yang bermanfaat dari pelatihan ini.
Kalapas Cirebon menyampaikan Terimakasih atas kerjasama yang terjalin antara Lapas Cirebon dan UMC. Mengingat ada 6 warga binaan Lapas Cirebon yang menjadi mahasiswa UMC. Beliau berharap mahasiswa kami bisa menularkan ilmunya kepada warga binaan lainnya dan menerapkan hasil pelatihan di dalam maupun saat nanti sudah bebas.
Baca Juga : Tingkatkan Layanan Terhadap Warga Binaan Wartelsuspas Lapas Cirebon Resmi Beroperasi
Selanjutnya kegiatan berpindah ke ruangan psikoterapi Lapas Cirebon. Dr.Subhan Djubaedi selaku Dosen dan Psikoterapist, memaparkan materi tentang NLP (Neuro Linguistik Programming) kepada para mahasiswa dan warga binaan yang ingin belajar tentang ilmu tersebut.
Secara garis besar, tujuan NLP adalah membuat seseorang bisa merubah pemikiran mereka untuk membantu mencapai tujuan positif yang ingin diwujudkan. Dengan metode menggabungkan alam sadar dan bawah sadar. Selain itu NLP memiliki banyak manfaat, antara lain Menghilangkan kebiasaan buruk, Membuat pikiran lebih terbuka, Memperbaiki kemampuan pemecahan masalah dan yang lainnya.
“Walaupun saya mengajar teknik NLP ini. Saya justru banyak belajar dari fenomena yang luar biasa. Banyak sekali edukasi yang diberikan serta warga binaan yang semangat untuk belajar dan beribadah. Ini bukan Pesantren tapi nuansa edukasi pesantren keagamaan tetap ada”, Ujar Dr.Subhan Djubaedi.
Ini Juga : 48 WBP Lapas Narkotika Gunung Sindur Terima Kado Remisi
Semoga dengan adanya pelatihan ini, ilmu yang telah dipraktekan saat pelatihan dapat bermanfaat bagi diri sendiri maupun bagi orang disekitar. Agar seseorang dapat melatih cara berfikir untuk mendapatkan hasil yang sesuai dengan target dan harapan yang baik.
(GTR)