MediaPublik.co, Cirebon | Sebanyak 6 warga binaan Lapas Cirebon, yang menjalani perkuliahaan jurusan Tasawuf dan Psikoterapi di Universitas Muhammadiyah Cirebon, lakukan ujian akhir semester 2.
Ujian dilaksanakan secara offline dengan pengawasan internal dari petugas Lapas Cirebon, Pratomo Ajiwibowo.
Perkuliahan dilakukan secara virtual dan Full Online, perkuliahaan dilakukan 2 hari seminggu yaitu pada Jumat dan Sabtu biasanya bertempat di ruang psikoterapi.
Baca Juga : Bentuk Jiwa Korsa, Pegawai Lapas Cirebon Ikuti FMD Gelombang I
Dengan bangga warga binaan mengenakan jas almamater, sehingga perkuliahaan berlangsung layaknya mahasiswa pada umumnya.
Dengan mengikuti perkuliahaan, tentunya warga binaan dapat memperkaya ilmu nya sehingga dapat diimplementasikan di dalam Lapas.
Jurusan Tasawuf dan Psikoterapi, tentunya dapat dikembangkan dan diimplementasikan secara langsung mengingat adanya salah satu inovasi dari perawatan Lapas Cirebon yaitu Psikoterapi.
“Psikoterapi merupakan hal yang penting bagi jiwa seseorang yang membutuhkan ketenangan jiwa dan tentunya baik untuk kesehatan, dengan ilmu yang didapatkan mereka di perkuliahaan, tentunya dapat membantu warga binaan lainnya yang membutuhkan.”Ujar Sri Sasongko, Kasi Perawatan.
Ini Juga : Lapas Kelas IIB Indramayu Gelar Pelatihan Kesiapsiagaan Tanggap Darurat Bencana
“Ujian berlangsung secara tertib dan aman. Mereka bersungguh-sungguh dalam mengerjakan soal. Semoga semangat belajar mereka dapat menular kepada yang lainya”, Ucap Pratomo, Staf Perawatan.
Diharapkan, keenam warga binaan Lapas Cirebon yang mengikuti perkuliahaan, bisa menyelesaikannya dengan baik, dan tentunya ilmu yang didapatkan bisa berguna bagi dirinya dan untuk orang lain.