Jakarta – Lembaga Wakaf (LW) Doa Bangsa menyelenggarakan workshop waqfraiser lanjutan tahap pertama di Cihapit, Bandung. Waqfraiser merupakan profesi yang dikreasi oleh asosiasi perwakafan yang dipelopori oleh Yayasan Edukasi Wakaf Indonesia (YEWI) sebagai tenaga penghimpun Wakaf Uang.
Hadir dalam pertemuan ini 5 orang Waqfraiser yang menyatakan kesiapannya untuk berkolaborasi dengan Nazhir Yayasan Pembina Pendidikan Doa Bangsa (YPPDB) melalui LW Doa Bangsa. Para Peserta berasal dari wilayah Bandung dan Bogor; terdiri dari Agus Kamil, Cefi Hanafian, Dindin Suhardiman, Rully Chairul, dan Warliyah.
Direktur LW Doa Bangsa yang sekaligus bertindak sebagai Nara Sumber pada acara tersebut, Entus Wahidin AQ., S.Pd., M.M., CWC., memberikan paparan materi perihal latar belakang pertemuan, tugas dan fungsi Waqfraiser, program penerima manfaat wakaf (mauquf ‘alaih), serta komitmen dengan Nazhir LW Doa Bangsa.
Para peserta sepakat bahwa penghimpunan wakaf uang yang akan dilaksanakan itu adalah melalui projek Mauquf Alaih Dana Abadi Doa Bangsa yang diperuntukkan kepada Syiar Wakaf dan Kemaslahatan Umat, yang selanjutnya dikelola oleh LW Doa Bangsa dan hasil bersih pengelolaannya akan didistribusikan secara proporsional untuk tujuan kemaslahatan yang dimaksud.
Program Mauquf ‘alaih itu sejatinya memberikan dampak positif yang sangat besar dan massif sesuai aturan perundangan yang berlaku.
Para peserta memiliki kesan yang sangat positif dengan kegiatan workshop ini dan berharap kegiatan serupa bisa dilaksanakan secara berkala.
“Dengan kegiatan workshop ini, kami mendapat ilmu teknis secara lanjutan tentang mobilisasi fundraising wakaf uang, cara menginput wakaf uang secara digital melalui pasifamal.id, cara merekrut waqfrasier yang lain, serta cara membina para loyalis wakif.
Pencerahan ini sangat bermanfaat dan membangun semangat juang dalam rangka memajukan ekosistem perwakafan di Indonesia. Selain itu kami mendapat bentuk komitmen yang jelas melalui surat pernyataan dan Surat Keputusan (SK) dari Direktur LW Doa Bangsa.” Ujar Agus Kamil, salah seorang peserta worksop dan pernyataan serupa ini disampaikan pula oleh peserta lain seperti Cefi Hanafian, Dindin Suhardiman, Rully Chairul, dan Warliyah.
Ketua Dewan Pengarah LW Doa Bangsa yang sekaligus anggota komisi pemberdayaan ekonomi umat (KPEU) Majelis Ulama Indonesia (MUI), H. Ayep Zaki, S.E., M.M., menyatakan bahwa keterlibatan seseorang yang berprofesi sebagai Waqfraiser di lingkungan Nazhir merupakan keniscayaan.
Mengapa demikian? Karena tanpa adanya tim penghimpun wakaf uang di gugus terdepan, maka laju penghimpunan wakaf uang akan lamban dan cenderung berhenti dan mati.
SDM yang professional dalam fundraising wakaf uang benar-benar memberikan lampu hijau kepada kahidupan Lembaga wakaf dalam menunaikan amanah kemaslahatan yang wakif dambakan. “Dana Abadi Doa Bangsa merupakan proyek Mauquf Alaih yang bersifat inklusif untuk umat. LW Doa Bangsa, peduli generasi, berkah untuk semua.” pungkas Ayep Zaki.